Budaya

Bersih Budaya Kita (Untuk Bersih 2.0)

Nikotin menerimaku bagai kawan

dijerit oleh sekalian politikus, cendekiawan, malah Sasterawan!

bercakap denganku dalam bahasa terucap lengkap

kemerdekaan adalah nafas terakhir yang kian lesap

 

Jalannya kontang udaranya kasar

kasar menolak muka

muka-muka yang tersadai di jalanan

terbengkalai dalam perasaan

terbengkalai dari kerja

kerja kejar perasaan

 

untuk apa dipersembahkan perasaan ini,

untuk jalan yang terdepa keluar

dari dada-dada kering

dari batuk-batuk berdarah

setiap manusia

yang

sengal dengan

janji-janji

kesempurnaan

 

 

Nikotin menerima pelawaanku bagai sahabat lama

bersuara dalam nada indah metafora kuasa

 

Kepada perjuangan ini

semua jiwa menyerah

kepada perjuangan ini

di hujungnya tercerah

mahligai 77

kepunyaan yang berani membunuh

 

tapi bukan kepada

yang tekena serpihan benci si mati berani mati

 

Kuala Lumpur berdendang berani

menepis cerita-cerita basi

masalah dari corong-corong speaker

bergema 1001 ceriti

 

Tak jauh dari batu-batu berdiri

masih ada keluarga tersenyum

dengan sebungkus roti

 

Karya

Muhammad Latiff

Jun 2011