Sastera

Mawar dan lain-lain sajak T Alias Taib

Mawar

Jauh di dalam batinku, kata mawar,
kucipta sebuah ruang kecil-kosong.
Pada ruang itu kulepaskan diriku
sendirian; tanpa kekasih,
keluarga atau sahabat.

jauh di dasar ruang itu, kata mawar,
kumasuki belitan konflik hidup.
Pada belitan itu kulepaskan kemelutku
sendirian; di tengah gelisahku
udara tertancap sepi.

 

 

Pasar perasaan

Ini pasar perasaan
pada gerainya duduk penjual sentimental
yang sering dikunjungi pembeli emosional.
Ini pasar perasaan
mereka memperdagangkan kata-kata
yang terbit daripada kalbu
bukan terbit daripada akal.
Mereka memperdagangkan hujah
yang rapuh dan lapuk
bagai kayu buruk;
yang mudah dipatahkan
bagai ranting kering.

Ini pasar perasaan
di dalamnya mengalir sungai manusia
yang menghilirkan suara kosong.
Ini pasar perasaan
yang memperdagangkan akal cetek
dan tawar-menawar yang dangkal.
Kumasuki pasar ini
di tengah-tengah penjual dan pembeli
yang kaya dengan perasaan
tetapi miskin dengan kebijaksanaan

Ini pasar tidak berakal
yang diriuhkan kekosongan

 

 

Bahasa, seperti perasaan

Bahasa, seperti perasaan
tak pernah punyai sempadan,
kataku pada Joy Lin suatu malam
di lobi United Hotel
di festival antarabangsa Taipei

Hanya kita, hanya kau dan aku,
menyempadankan tutur kita.
Joy mengangguk. Kami terus bertutur
dalam bahasa rojak yang enak
bahasa Mandarin dan Melayu.