Budaya

Siri Sajak Chairil Anwar

Nisan

 

untuk nenekanda

 

Bukan kematian benar menusuk kalbu

Keridlaanmu menerima segala tiba

tak kutahu setinggi itu atas debu

dan duka maha tuan bertakhta.

 

Oktober 1942

 

 

Aku

 

Kalau sampai waktuku

‘ku mau tak seorang ‘kan merayu

Tidak juga kau

 

Tak perlu sedu sedan itu

 

Aku ini binatang jalang

Dari kumpulannya terbuang

 

Biar peluru menembus kulitku

Aku tetap meradang menerjang

 

Luka dan bias kubawa berlari

Berlari

Hingga hilang pedih peri

 

Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

 

Jakarta, Mac 1943

 

 

 

Di Mesjid

 

Ku seru saja Dia

Sehingga datang juga

 

Kami pun bermuka-muka.

 

Seterusnya Ia bernyala-nyala dalam dada.

Segala daya memadamkannya

 

Bersimpah peluh diri yang tak bisa diperkuda.

 

Ini ruang

Gelanggang kami berperang

 

Binasa-membinasa

Satu menista lain gila.

 

29 Mei 1943